PENGERTIAN AIR LIMBAH
Air limbah adalah kotoran
dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian air buangan ini
merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
JENIS-JENIS AIR LIMBAH..’
Air limbah berasal dari dua
jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum
didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan
didalam limbah industri harus
dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
Untuk yang mengandung
zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga
kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage
plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat
berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa
terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri
tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat
kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.
EFEK BURUK AIR LIMBAH
Sesuai dengan batasan air
limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah
merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti
bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila
limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan,
baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
Gangguan Terhadap Kesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap
kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui
air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja
seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta
schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri
banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:
1.
Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan
hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak
terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2. Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika
dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia
yang mengandung vibrio cholera.
3.
Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus
abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi
wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar
oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4. Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis
bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5. Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan
banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui
kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan
tanah.
6. Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat
pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7 Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam
malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
8 Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan
terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
9.
Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan
penularan utama berasal dari tikus selokan .
10
. Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri
dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
11. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan
tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
12. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan
kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
13. Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan
penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur
serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman
penyakit maka air limbah juga dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab
iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi serta bahan-bahan lainnya yang mudah
terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh sumber asal air limbah.
Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada tahun 1953 adalah contoh yang nyata
di mana para nelayan dan keluarganya mengalami gejala penyempitan ruang
pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar